CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

April 01, 2008

Sisi gelap Deep of mine


Mungkin, aku terlalu egois sehingga apapun itu aku tak bisa menerimanya. Aku yang terlalu membesar-besarkan masalah. Aku yang selalu berfikir protektif, aku yang takut kehilangan, aku yang takut kecewa,..

Ada banyak kata yang mungkin belum ku ungkap, yang hanya terdengar dalam detakkan jantung dan hembusan nafasku. Bukannya aku tak ingin berbagi, hanya saja aku meragu. Aku tak tau mengapa sesal ini masih tersimpan. Walau aku berusaha untuk melupakannya, namun nyatanya itu hanya membuatku semakin mengingatnya dan merasakannya lagi. Perih yang mungkin menghiasi sebagian besar tempat dalam perjalanan kisahku. Perih yang begitu melukai jiwa, perih yang tak terperi, hingga meninggalkan jejak kosong kehampaan. Sampai kinipun masih ada.

Mungkin awal dari semua kisah luka jiwa yang kurasa selama ini, yang menjadikanku selalu bersikap antipati, egois, kaku, acuh, masa bodoh, dan curiga.

Mungkin aku kehilangan eksistensiku sebagai manusia, aku tak percaya pada manusia, kepercayaanku memudar. Semua sama, tertawa di atas duka orang lain. Tak ada keadilan, tak ada lagi ketulusan, cintapun semakin jauh dari kesucian, yang ada hanya badut-badut yang bertopeng kepalsuan yang menawarkan sensasi sesaat yang nantinya akan membawa pada penyesalan yang tak berkesudahan. Itulah manusia

Keangkuhan yang menguasai, menutup mata hati dari cinta kasih, menutup pandanganku dari kebaikan.

Jangan pernah tanyakan padaku kesetiaan,

karena hingga saat ini masih ada tempat untukmu

Jangan pernah tanyakan pengorbanan padaku,

karena aku telah merelakan sebagian hatiku ikut bersamamu

Jangan pernah tanyakan arti persahabatan padaku,

karena aku menerimamu apa adanya

Jangan salahkan aku karena kau begitu berarti untukku


Tiada henti-hentinya aku gaungkan keindahan saat bersamamu dalam ingatanku, karena kau begitu sempurna untukku, untukku berbagi. Kau tau, aku begitu bahagia saat kau dan segenap hatimu menghiasi hariku. Sebelum hari itu tiba, dimana jiwaku dalam bayang kelam, sebelum pengkhianatan itu terjadi. Kau tau, aku kecewa padamu, aku marah, aku benci, aku, habis sudah kata-kata ku untuk mu....

Kau yang ku percayai untuk membagi kisah dalam dimensi masa, yang memahamiku, yang senantiasa ada saat ku butuh, bersama dalam suka maupun duka, kau telah pergi. Dan saat ini, aku tak percaya akan ketulusan, hatiku terlanjur terlukai dan aku tak percaya lagi. Aku terpaksa membangun dinding dalam hatiku, yang akan melindunginya dari perihnya luka. Entah sampai kapan aku seperti ini, aku tak ingin kecewa, karena kecewa itu begitu menyakitkan.


Gals,..

Kecantikan pemikiranmu begitu pempesonakan jiwaku

Kecerdasan emosionalmu begitu menyilaukan hatiku

Namun, pengkhianatanmu melukaiku hingga saat ini

Aku tak bisa membuka hatiku lagi

Mengapa,..

Takkan habis kata tanya untukmu

Jangan tanyakan padaku, karena hatiku ikut menangis saat aku kembali, dan semua sudah berbeda.

Rasa itu luruh,

Jangan tanyakan luka itu, karena jiwaku begitu terluka.

Aku tak bisa jadi sahabat yang baik untukmu,.

Mungkin memang kita ditakdirkan ntuk menempuh jalan yang tak sama.


Biarlah sisi gelap dalam hati ini hanya ku ungkap kali ini saja, agar kau pecaya bahwa aku kehilanganmu. Bahwa kau tak tergantikan...

Sis, you’re the one that I couldn’t stop to loving you…

Me & my lonely

0 komentar: